Sabtu, 05 Juni 2010

Goa Belanda, Lorong PLTA


Daerah Dago Pakar rupanya bukan hanya dijadikan tempat hunian manusia prasejarah. Pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang, kawasan ini pernah dijadikan benteng pertahanan. Sisa-sisa peninggalannya masih bias dijumpai berupa goa, masing-masing disebut goa Belanda dan goa Jepang.

Goa Belanda dibangun pada awal tahun 1812 dan ruangannya diperbanyak pada tahun 1918. Goa ini memiliki 15 cabang lorong yang panjang seluruhnya sekitar 47 meter. Lorong tersebut awalnya disiapkan untuk mengalirkan air Cikapundung lalu ditampung di kolam Pakar untuk pembangkit listrik tenanga air (PLTA) Bengkok. Karena perbukitan Pakar merupakan kawasan yang sangat menarik bagi strategi militer Hindia Belanda. Lokasinya yang terlindung dan begitu dekat dengan pusat Kota Bandung, maka menjelang Perang Dunia II pada awal 1941 militer Hindia Belanda membangun stasiun radio telekomunikasi. Bangunan ini berupa jaringan goa di dalam perbukitan batu pasir tufaan.

Lorong goa Belanda merupakan jalan pintas menuju wanawisata Maribaya yang jaraknya sekitar lima kilometer. Bagi mereka yang ingin menyaksikan bagian dalam goa, tersedia penunjuk jalan (guide), atau bisa dengan menyewa senter dari mereka.(winarni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar